Berlayar seperti Kapal Pandu: Mantap dan Anggun


Manusia yang efektif bukanlah orang yang pikiranya bertaut dan berlabuh pada masalah, terjerat didalamnya dan kemudian mengasihani diri sendiri, dan memvonis dan menempatkan dirinya sebagai korban. Akan tetapi orang akan menjadi sosok yang efektif kalau ia mengarahkan pikirannya berpusat pada peluang dan solusi.
Pertanyaan besar kita adalah bagaimana mengarahkan pikiran pada solusi dan janji masa depan, kalau yang ada dimuka kita sekarang adalah masalah yang besar, misalnya ketika organisasi dililit oleh jumlah penjualan yang rendah, tidak sebanding dengan campaign yang sudah di eksekusi, pengeluaran pengeluaran yang sudah committed kepada pihak ketika, likuidaitas perseroan terasa mencekik dan insolvabilitas organisasi dipertanyakan supliers.

Bagaimana kita bisa menjaga agar pikiran setiap individu, tidak terjerembab kedalam kubangan masalah? Dan kemudian secara kolektif tidak tersedot kedalam suramnya status keadaan masa kini, tetapi tetap sanggup melihat sorak sorai masa depan seperti yang kita canangkan di awal?

Inilah pentingnya punya clarity, sebuah kejelasan atas apa yang mau kita ciptakan di ujung jalan. Dan clarity tersebut harus membuat kita bergetar, tidak kosong, tidak juga membosankan, hanya sekedar menunaikan sebuah kewajiban dan rutinitas. Tetapi sebuah clarity yang membuat kita bergelora. Sebuah perasaan seperti anak muda menunggu pacar di malam minggu. Tanpa punya clarity seperti itu, orang akan diombang –ambingkan oleh keadaan, oleh pasang surutnya lingkungan. Seperti perahu layar tanpa jangkar, berserah kepada ombak. Tidak heran sebagian besar penumpangnya akan mabuk.   Dengan sebuah passionate clarity atas apa yang kita canangkan, kita akan bergerak seperti kapal induk, tenang dan mantap.
Kalau Anda saat ini bekerja pada perseroan, dan "gambang ujung jalan"  kemana organisasi itu akan pergi, tidak membuat Anda bergelora atau "tersirap untuk melihatnya", maka sangat kecil kemungkinan Kantong dan Rekening Anda akan bergelora.